Kumpulan Jodha Akbar Bahasa Indonesia Subtitle indonesa Terbaru




Kecurangan Pemilu 2014 pasti ada

Halo semua Bray apa kabar lama tak posting lagi ini,, oh iya sekarang lagi ngetren tentang PEMILU 2014
ayo ayo siapa jagoan kalian kali ini hehehehe


Pengamat Politik, Jerry Sumampouw, menghimbau agar para pihak yang diduga sudah siap melakukan proses manipulasi pemilu 2014 diharapkan untuk menghentikan kegiatannya. Sebab perilaku demikian akan merusakkan demokrasi dan stabilitas di Indonesia

Meski demikian, Jerry juga meminta agar semua pihak tak perlu khawatir secara berlebihan soal dugaan kecurangan pemilu. Meski indikasi kecurangan menguat, namun masih ada harapan pihak-pihak curang itu melihat rakyat sebagai yang akan dikorbankan.

"Saya kira perlu mengingatkan siapapun yang hendak melakukan kecurangan itu, supaya berhenti. Apakah akan sedemikian dilakukan? Karena itu akan merusak semua. Resikonya terlalu besar," kata Jerry di Jakarta, Minggu (30/3/2014).

Kata Jerry, kekhawatiran akan adanya kecurangan masif dalam pemilu memang wajar. Jerry menyebut salah satunya kerap dilontarkan PDI Perjuangan, partai oposisi yang diprediksi akan naik di pemilu 2014. Hal itu berkebalikan dengan partai koalisi pemerintah yang diprediksi terjun bebas.

"Artinya, ada memang parpol yang mungkin akan terpukul karena turun terlalu jauh. Misalnya Partai Demokrat. Bahkan ada survei yang menyatakan dia takkan lulus Parliamentary Threshold. Itu kan akan mempermalukan elit seperti SBY. Maka memang ada kemungkinan curang itu, karena faktor menghindari kemungkinan suara turun drastis seperti itu," imbuhnya.
 



Sementara di sisi lain, indikasi kecurangan itu juga sudah terlihat jelas. Berdasarkan risetnya, Jerry menyatakan bahwa dalam beberapa pemilu terakhir, kecurangan selalu berawal dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah. Dan itu juga terjadi hingga sekarang.

"Dulu kata KPU yang tak punya nomor induk kependudukan atau NIK itu hanya 1,5 juta. Tapi sekarang kok malah bertambah," jelasnya.

Modus kedua adalah memanipulasi logistik pemilu. Fakta di lapangan, ada banyak problem logistik seperti gudang tak siap, pengiriman berlebihan, dan pengiriman kurang.

Hal itu masih ditambah fakta lainnya bahwa proses pencetakan dan distribusi logistik seperti surat suara dan formulir penghitungan suara (C1) praktis tak terawasi. Logikanya, kata Jerry, setiap perusahaan percetakan selalu mencetak lebih.

"Nah, kelebihan cetak itu dikemanakan? Itu tak jelas. Itu bisa juga terjadi di C1. Katanya form C1 pakai hologram sehingga tak bisa dimanipulasi. Tapi bagaimana kalau sejak awal C1 sudah dicetak lebih? Dan tak ada pengawasan. Kita tak tahu dimana kelebihan cetak itu sekarang. Bisa saja itu diambil dan dimanfaatkan kelompolk tertentu yang punya akses ke KPU," ujarnya.

Indikasi kecurangan ketiga ada di proses rekapitulasi di tingkat kecamatan dan kaupaten, yang juga kurang diawasi. Apabila diasumsikan kelompok curang tadi sudah berhasil memanipulasi DPT, mendapat surat suara dan formulir C1 berlebih, kini mereka hanya tinggal mengganti kotak suara. Dan pengawasan untuk kotak suara sendiri sangat lemah.


"Katanya ada mitra pengawas pemilu. Kalaupun mereka jadi dibiayai negara, mereka kan hanya bekerja di hari H. Dan apa dia akan mengawasi kotak suara 24 jam? Itu tak jelas juga. Yang awasi 24 jam hanya polisi," jelasnya.

Sementara di KPU Pusat sendiri, seandainya pun mengetahui ada oknum KPU di daerah yang terlibat kecurangan, akan cenderung membela hasil kerja bawahannya itu. Jadi meski KPU Pusat tahu KPUD salah, hasil rekap daerah tetap dibawa ke rekap tingkat nasional.

"KPU pusat akan membela mati-matian. Ini yang saya sebut struktur KPU memungkinkan kecurangan terjadi dan dibela KPU tingkat atas," jelas Jerry.

"Jadi KPU sendiri sulit diharapkan menemukan kesalahan internal. Kalaupun mau diproses, itu tunggu DKPP alias butuh waktu. Sementara proses perhitungan suara tetap jalan.Jadi potensi kecurangan sangat mungkin terjadi. Di masa lalu terjadi, dan sampai sekarang kemungkinan terjadi. Kemungkinan dilakukan oleh parpol yang punya akses ke KPU," ambahnya.

Sementara itu, Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyatakan pihaknya mensinyalir ada dua pihak yang bisa melakukan kecurangan pemilu. Dia menyebutnya sebagai 'Bapak Megaloma' dan 'Ibu Nia', yang jika bertemu akan menjadi keluarga "Megalomania".

"Itu adalah simbolisasi atas realitas bekerjanya kekuatan anti demokrasi. Kedua kekuatan itu merupakan pertemuan antara pihak-pihak yang ingin mempertahankan kekuasaan dengan mereka yang ingin merebut kekuasaan," tegasnya.

Kata Hasto, 'Keluarga Megalomania' itu dibangun dengan kekuatan pihak-pihak yang selama ini berlindung di belakangnya. Pihak-pihak itu mendapat balasan berupa kelimpahan rejeki melalui berbagai pergaulan dengan mafia impor, mafia senjata, dan mafia narkoba.

Karena itulah tidak heran mengapa impor berjalan terus dengan skala masif, dan mengapa Pertamina dibuat tergantung dengan impor minyak. Hasto juga bilang itu alasannya kenapa Ratu Mariyuana asal Australia, Schapelle Leigh Corby, bisa mendapatkan grasi.

"Mereka telah bermain jauh sehingga bisa mengatur jadwal kampanye. Partai-partai yang berpotensi membesar seperti PDI Perjuangan dan Nasdem, jadwal kampanye sering dibenturkan dengan regulasi baru yang dibuat oleh KPU daerah," paparnya.

Para pihak itu juga diduga memiliki kemampuan membuat kotak suara dari kardus sehingga mudah dirusakkan dengan alasan kehujanan dan lain-lain. Juga merombak APBN sehingga tiba-tiba dana bansos naik dari Rp56 Triliun menjadi Rp91 Triliun.

Sementara operasi intelijen bawah tanah juga digerakkan dengan 'kode-kode burung' telah dijalankan seperti 'Gagak Hitam', 'Alap-alap', dan 'Merpati'.




"Mereka juga punya kemampuan menggembosi suara lawan. Maka Partai Golkar pun diserang dengan mengeluarkan video tamasya," imbuh Hasto.

Di sisi lain, operasi melalui manipulasi DPT dan melalui IT terus berjalan. Matinya website KPU beberapa waktu yang lalu bukan kebetulan.

Karena itulah PDI Perjuangan mengajak seluruh kekuatan pro demokrasi untuk bersatu. Keluarga "Megalomania" hanya bisa dihadapi oleh kekuatan rakyat. Partisipasi rakyat akan mampu memutar balikkan berbagai skenario antidemokrasi tersebut.

Hasto melanjutkan pihaknya sudah mendengar bahwa kekuatan arus bawah pemilu jurdil akan bergerak. Dalam waktu dekat mereka akan me-launching website khusus, dengan konsep bekerjanya seperti wikileaks dan wikipedia.

"Website tersebut akan mudah diakses oleh rakyat. Rakyat bisa mengawasi di TPS dan menjaga TPS. Kemudian setiap orang yang memiliki handphone bisa mengirimkan hasil pemilu di setiap TPS. Ini akan menjadi kekuatan mobilisasi rakyat pasca jatuhnya Soeharto tahun 1998 yang lalu," tandasnya.


Yaa sebenarnya sih ane nanti tetep GOLPUT bray soalnya setiap Calon Presiden tak ada yang mengkapanyekan Korupsi Wajib Di Hukum Mati kkekeekeke

0 Komentar untuk "Kecurangan Pemilu 2014 pasti ada"

jangan hanya di baca doaang koment2 dong

Back To Top